Tuesday, January 6, 2015

PENJELASAN Rasulullah SAW mengenai bencana

PENJELASAN Rasulullah SAW mengenai bencana sering dikaitkan dengan pra-kondisi sebelum terjadinya bencana tersebut. Hadist riwayat Imam Atturmudzi, dan yang menghimpun hadis ini adalah ulama Alwalial annajdwi yang menghimpun 40 hadis yang menerangkan tentang bencana. Ketika dia metafsirkan hadis ini beliau memberi judul “Lima Kedurhakaan / Kemaksiatan yang Dapat Menyebabkan Datangnya Bencana.”
Dari Ibnu Ali bin Abi Thalib berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda : “Bilamana umatku telah mengerjakan 15 perkara ini, maka bala bencana pasti akan turun menimpa mereka.” Sahabat bertanya., “Apa 15 perkara itu ya Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Bala akan datang bilamana :
1. Harta Negara hanya beredar (dipegang) di kalangan orang-orang tertentu.
2. Apabila amanah telah dijadikan sumber keuntungan.
3. Apabila zakat dijadikan hutang.
4. Bala akan datang bilamana suami menurut kemauan isteri.
5. Anak durhaka terhadap ibunya.
6. Sedangkan ia berbuat baik kepada teman sebayanya (pada kehidupan keluarga)
7. Menjauhkan diri dari ayahnya.
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Pemimpin suatu kaum adalah orang yang terhina diantara mereka.(banyaknya pemimpin yang dipilih dari golonganya sendiri dengan dalih kebenaran menurut golongan mereka sendiri).
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya.
11. Khamer / arak (minuman beralkohol) sudah diminum segala tempat.
12. Kain sutra banyak digunakan oleh kaum laki-laki.
13. Penyanyi disanjung-sanjung.
14. Musik banyak dimainkan.
15. Generasi akhir umat ini melaknat / menyalahkan generasi pertama yakni para sahabat radiallahu anhum ajmain.
Akhir dari sabda Rasulallah SAW adalah : “Maka hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau mereka dirubah menjadi mahluk yang lain apabila mereka telah melakukan 15 perkara tersebut.” [Rayhan]

Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu. Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu. Ekonomi akan tetap berlangsung! Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan. Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa! Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun?? Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!! Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, Semoga saja engkau selamat.
Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"
(Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris, semoga Allah mengampuninya)

(1) Syariatullah Dan (2) Sunnah Nabi s.a.w. itu apa sebenar benarnya ye Tuan/Mas/Abang ?

(1) Seringkali kita mendengar orang bercakap "Jangan tinggal Syariat Allah !" "Jangan tinggal Syariat Allah!." Jadi, apa maksud sebenarnya?
Adapun yang kebanyakkan orang buat/lakukan itu "Perbuatan Syariat" bukan bermaksud Syariat Allah !
Yang dimaksudkan dengan sebenar benarnya Syariatullah itu adalah apa yang didukungi oleh setiap Manusia iaitu ROH !
Jika ROH tiada bolehkah kita bergerak ? Tidak boleh kan... Makanya itu Jangan tinggalkan AKU (Allah) ! bukan jangan tinggalkan perbuatan syariat. (x)
Apabila kita tahu Syariatullah itu Roh. Makanya itu kita akan faham setiap yang berlaku di dunia ini adalah dari Gerak Roh. Roh itu dari Muhammad Rasulullah (Nur Muhammad) bukan Nabi Muhammad !. Nur Muhammad itu dari Nur Allah. Jadinya, Roh itu Allah juga lah.. Allah berselindung disebalik Roh. Tetapi Roh bukan Allah ! Allah itu Allah lah !!! Maha suci dari segala sesuatu.
Apabila kita sudah tahu dan faham Roh itu Allah juga.. Makanya itu, jangan hina orang hodoh, buruk, cacat, tak pakai tudung, tak tutup aurat etc. jangan sakiti isteri/suami, anak anak, kawan kawan, jiran, etc. jangan marah orang yang tersilap. (kerna yg tersilap itu atas Izin Allah) jangan kasari binatang. jangan cabut daun, bunga etc. jangan buang sampah merata tempat. Berkata kata baik pada semua orang. Maksudnya semua itu adalah berbuat baik kepada sekalian Alam. Kerna segala galanya yang berlaku adalah atas Izin Allah. dan Allah sudah buat dahulu di dlm Ilmu Nya (di Kitab Lauh Mahfuz).
(2) Seringkali kita mendengar orang bercakap "Ikut sunnah Nabi, Ikut sunnah Nabi" Jadi apa maksud sebenarnya?
Adapun yang kebanyakkan orang buat/lakukan itu adalah perbuatan nya Sunnah, pakai serban, jubah, celak, wangian, etc. bukan bermaksud sunnah Muhammad...Muhammad tak suruh pun ikut itu semuanya!
Yang dimaksudkan dengan sebenar-benarnya Sunnah Muhammad itu adalah Siddiq (Benar), Amanah (Jujur), Tabligh (Menyampaikan dengan Baik) dan Fathonah (Bijaksana). 4 Saja. Aku suruh ikut 4 saja. !
Lihat orang Cina dan India etc ada tak yang Benar dan Jujur ? Hm... Mereka Lagi Benar dan Jujur ! Mereka ada tak yang Menyampaikan dengan Baik dan Bijaksana ? hm... Mereka lagi hebat Tablighnya dan Fathonahnya.
Muhammad berkata : Sebab itu Aku suruh ikut 4 perkara itu saja bukan perbuatannya Sunnah tapi Sifat Aku kerna "Adil" semua manusia boleh Buat/lakukannya. Yang kamu memandaikan (keluar Hadis tanpa kefahaman) "sesiapa yang tak pakai serban, jubah etc bukan dari kalangan ku / masuk Neraka" itu bukan Maksudku. Perbuatan nya Sunnahku itu adalah cara kehidupan Aku (Gaya/Style). Bukan itu yang Aku suruh ikut Tetapi Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah !!!!
Makanya itu Siddiq lah dengan Fathonahnya, Amanah lah dengan Fathonahnya, Tabligh lah dengan Fathonahnya dan Fathonah lah dengan sebenar benarnya Fathonahnya !
Jangan ikut Islam yang telah di Israeliatkan (disesatkn) ! Kembalilah kpd Tuhan yang satu, nescaya engkau akan nampak semua adalah dari Gerak Dia. 

Thursday, July 4, 2013

Solatu Da'im

Assalamualaikum….

Di kesempatan ini saya ingin mengutarakan bab mengenai solat ( Sembahyang ), adapun rata-rata hari ini ramai umat Islam yang solat, Allah Ta’ala juga berfirman didalam al-qur’an yang berbunyi:

( Wama kholaqtul jinnawal insan illa liya’budun, Tidak aku jadikan jin dan manusia melainkan mengabdikan diri padaKU )

Ayat diatas sudah terang dan jelas Allah Ta’ala menegaskan kepada kita supaya mengabdikan diri padanya ( Menyembah ), tidak terkecuali bagi satu makhluk pun untuk tidak melakukan-nya. Setelah turun-nya perintah bersolat maka manusia diseru supaya bersolat kepadaNya, sepertimana sebahagian ayat dalam doa’ selepas azan yang berbunyi: ( Allah telah mensyariatkan seruan azan dan sembahyang yang didirikan ), nah ayat ini juga jelas menerangkan lagi kepada kita mengenai perintah bersolat.

Jika di negara kita atau di Indonesia juga rata-rata ramai orang menyebut-nya dengan nama “ sembahyang “, adapun maksud sembahyang ini adalah makna dari perkataan solat, apa yang kita sembah sebenarnya..? Ini yang saya cuba jelaskan sedikit dari “ nurani “ saya yang lemah ini dan yang kuat itu tetap Allah. Jika sembahyang semata-mata tetapi tidak mengambil faedah atau manfaat, atau pengertian, ataupun maksud disebalik perbuatan sembahyang, maka sia-sia sajalah perbuatan kita, ini yang sembahyang ikut-ikutan. Kita tak mahu yang namanya ikut-ikutan, yang kita mahu adalah hakikat dan pengertian-nya.

Hakikat sembahyang itu ialah untuk melumpuhkan atau melemahkan dan menundukkan keseluruh ke-egoan dalam diri kita agar serentak dengan sembahyang, ini yang dikatakan sembahyang, sembah sekelian oleh jasad raga dan ke-ego-anmu dihadapan tuhanmu, serta menyelami pengertian disebalik perbuatan dalam sembahyang. Ini mungkin menyentuh sedikit mengenai ilmu ke-tuhanan, kerana ia berhubung kait dengan bab mengenal diri.

Adapun pengertian dalam sembahyang itu ialah Allah Ta’ala sudah memperkenalkan diri-NYA kepada kita tentang ke-wujudan-nya, bagaimana..? Cuba kita perhatikan di setiap perbuatan dalam sembahyang itu adakah kita menyebut perkataan selain Allah..? Tidak bukan..? Di awal perbuatan lagi kita telah menyebut “ Allahu akhbar “, Allah itu mewakili nama bagi Zat, tetapi tidak bererti dia zat, hanya nama bagi zat, kemudian akhbar itu mewakili nama bagi sifat, yakni “ Zat dan Sifat “, apakah tujuan saya cuba mengetengahkan bab ini..? Mari sama-sama kita fahami sedikit kupasan ini.

Adalah sudah terang dan nyata bahawa kita ini sebenarnya tiada dan diadakan, adanya kita adalah adanya Allah, dan Allah tetap Allah, dan sembahyang yang sebenar-benar adalah menyatakan akan Allah. Bagaimana nak nyatakan Allah sedangkan Dia Maha Ghaib..? Betul juga ya…adakah Allah itu ghaib..? Tidak…Allah tidak ghaib..yang ghaib adalah Zat-nya, Allah boleh dilihat dalam setiap diri makhluk dan dalam diri anak Adam a.s…bagaimana boleh dilihat kedalam diri anak Adam..? Ini yang patut kita perhatikan benar-benar.

Tidak terfikirkah kita bahawa bergeraknya kita disetiap perbuatan dalam solat atau berjalan, makan, minum, tidur, bekerja, mandi dan berdirinya kita ini ada yang mengerakkan kita..? Disebalik perbuatan dan gerak geri kita ini ada berkuasa menguasai setiap diri kita, berdirinya dalam solat, ruku’ sujud, dan sebagainya ialah Allah-lah yang berkuasa keatas-nya, saya ingin memberi satu contoh, jika segala gerak geri ini terjadi dengan sendiri-nya, cuba kita lihat kepada seseorang yang berlaku kemalangan dan mengalami hentakan di bahagian kepala lalu hilang ingatan-nya, adakah ini juga berlaku dengan sendirinya..? Jika kita benar-benar hebat maka hal ini tidak akan berlaku kepada kita, ini Allah nak menunjukkan kepada kita bahawa tidak ada yang lebih berkuasa dari-Nya melainkan dia semata-mata.

Sembahyang yang sebenar-benar sembahyang ialah sembahyang Da’im, “ Solatu Da’im “ sembahyang yang sentiasa kekal yang tidak pernah putus, ini yang saya cuba sampaikan insya’Allah…solatu daim ialah orang yang sentiasa hilang rasa diri dan ke-ego-anya serta lenyap dari sifat kesombongan lalu yang yang dilihat hanya semata-mata Allah yang nyata, penglihatan-nya, pendengaran-nya, segala kata-katanya adalah Allah semata-mata. Bagaimana mungkin kita boleh melihat sendiri andai buka Allah yang memberi penglihatan, bagaimana mungkin kita boleh mendengar andai bukan Allah yang memberi pendengaran, maka tiadalah kita mendengar, cuba anda lihat kepada orang yang cacat pendengaran, itu juga adalah kehendak Allah, Allah sengaja memberitahu kepada kita, andai ada corong telinga sekalipun kalau Allah tidak memberi pendengaran maka tiadalah kita mendengar.

Inilah yang saya cuba kupaskan sedikit mengenai solat, solat yang sentiasa nyata kekal dengan Allah, bukan sembah semata-mata, jika kita tidak mengerti dengan benar akan solat maka tergolong-lah kita dalam perbuatan sembah menyembah semata-mata umpama orang yang kafir agama menyembah, hanya bezanya kita membaca ayat-ayat suci al-qur’an dan mereka memuja dengan merintih-rintih.
Solat biarlah serentak dengan “ solatu diam “ baru mencapai maksud dan tujuan, kerana “solatu daim “itu bukanlah perbuatan atau bacaan, tetapi orang yang sentiasa menyatakan akan Allah disetiap apapun perbuatan-nya, samada tidur, minum, makan berkerja, berjalan, berdiri dan duduk , melihat dan mendengar, bak kata Syaidina Ali r.a: “ Syirik andai aku melihat tidak ada Allah ”. Disini bukan bererti di dalam solat itu kita mesti ingat disetiap pergerakan kita adalah Allah semata-mata… tetapi menyatakan akan Dia, bermaksud pada ketika itu hilang rasa diri dan hilang ke-egoan kita, lenyap seluruh sekelian yang maujud ( Jasad )nyata akan Allah, ini yang dikatakan solat yang kusyuk dan “ solatu da’im “. Allah juga beriman dalam al-qur’an yang berbunyi:

( Tidak ada sesuatu yang wujud atas dunia ini melainkan Aku semata-mata ).
 
Ayuh-lah sama-samalah kita mendapatkan ” solatu da’im “ yakni sentiasa kekal menyatakan akan Allah barulah bahagia dunia dan bahagia di akhirat, bak kata Sunan Kalijaga,” Sembahyang itu hanya perbuatan menyembah sahaja, solatu da’im itulah yang nyata “, bukan bererti meninggalkan syari’at..tapi solat yang benar-benar kusyuk dan da’im, sekian.

Andai ada kekurangan dalam kupasan saya yang ringkas ini diharap pada para ilmuan yang bijaksana diluar sana, harap dapat memberi tunjuk ajar kepada saya yang hina dan tak berdaya ini untuk sama-sama mencapai matlamat “ solatu da’im “. Wallahua’lam………….

Petikan:  http://perjalananmukmin.wordpress.com/2013/02/28/solatu-daim/#more-1379

SIFAT PERTAMA - WUJUD (ADA)

TAKRIF WUJUD
 

Wujud ialah satu hal ataupun keadaan yang wajib bagi zat selama mana ianya ada , dan hal ataupun keadaan ini tidak mempunyai sebab bagi wujudnya .

HUKUM
 

Wajib syara’ keatas semua mukallaf beriktikad yakin seratus peratus bahawa ALLAH s.w.t itu wujud (ada) dan wajib kita nafikan sifat ‘adam ( tiada ) dari zat ALLAH . Wujud ALLAH tidak sama dengan wujud kita ini kerana wujud ALLAH tidak didahului oleh tiada dan tidak dihubungi oleh tiada . Adapun wujud kita ini , ianya didahului oleh tiada dan dihubungi oleh tiada juga . Dengan erti kata yang lain tidak ada tarikh lahir dan tarikh mati bagi ALLAH sedangkan kita ada hari dan tarikh kelahiran dan kematian .

DALIL AQLI
 

Dalil aqli tentang adanya sifat wujud bagi ALLAH ialah baharu alam ini . Mengapakah kita mengatakan baharu alam ini sebagai dalil wujudnya ALLAH? Jawapannya ialah alam ini sebelum adanya , ada dan tiadanya adalah sama berat 50-50 . Tetapi bila sahaja ia wujud , akal kita mengatakan mesti ada yang menjadikan alam ini kerana alam tidak mampu untuk menjadikan dirinya sendiri bahkan orang lain sahaja yang mampu mewujudkan alam ini . Maka apabila difikirkan nyatalah yang menjadikan alam ini ialah ALLAH s.w.t .
 

MAKLUMAN
 

Alam ini secara ringkasnya hanya mempunyai dua unsur iaitu jirim ( zat/batang tubuh ) dan ‘arod ( sifat ) . Maka setiap jirim wajib mempunyai sifat begitu juga sifat wajib menumpang ataupun bersama jirim , masing-masing saling memerlukan antara satu sama lain . Setiap jirim hanya boleh mengambil salah satu sahaja diantara sifat-sifat yang berlawanan contohnya gerak dan diam , bila mana satu jirim itu bergerak maka sudah pasti ternafi darinya sifat diam .

Empat (4) Tiang Mukmin

1. Tawakal
2. Sabar
3. Yakin
4. Kemuliaan

Wednesday, July 3, 2013

Ketenangan dan redho meredhoi

Firman ALLAH swt  "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi redho meredhoi, maka masuklah kedalam jemaah hamba-hambaku dan masuklah kedalam syurgaku"